Untuk memastikan kualitas akreditasi, universitas harus menjalankan strategi yang tidak hanya memenuhi standar, tapi juga mencerminkan komitmen terhadap peningkatan mutu secara berkelanjutan. Berikut adalah pendekatan yang umum dan efektif:
🧩 1. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
- SPMI adalah fondasi utama dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi.
- Meliputi siklus PPEPP: Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan standar mutu.
- Universitas perlu memiliki dokumen kebijakan mutu, manual mutu, dan standar mutu yang jelas.
📊 2. Monitoring & Evaluasi Berkala
- Evaluasi dilakukan terhadap semua aspek: kurikulum, dosen, fasilitas, layanan mahasiswa, dan output lulusan.
- Penggunaan instrumen seperti EDOM, Tracer Study, dan audit mutu internal sangat membantu.
🧠 3. Penguatan SDM & Tata Kelola
- Dosen dan tenaga kependidikan dilatih untuk memahami standar akreditasi dan SPMI.
- Tata kelola kampus harus transparan, akuntabel, dan berbasis data.
🏗️ 4. Optimalisasi Sarana & Prasarana
- Fasilitas seperti laboratorium, perpustakaan, ruang belajar, dan sistem informasi akademik harus sesuai standar dan terus ditingkatkan.
📚 5. Peningkatan Kualitas Kurikulum & Pembelajaran
- Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat, serta mendukung capaian pembelajaran lulusan.
- Penggunaan metode pembelajaran aktif dan teknologi digital menjadi nilai tambah.
🤝 6. Kolaborasi & Benchmarking
- Universitas menjalin kerja sama dengan institusi lain, baik nasional maupun internasional, untuk meningkatkan daya saing dan kredibilitas.
- Benchmarking terhadap kampus unggulan membantu dalam menetapkan target mutu.
🔄 7. Responsif terhadap Regulasi & Transformasi
- Universitas harus cepat beradaptasi dengan kebijakan baru seperti Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 yang mendorong otomasi dan efisiensi proses akreditasi.